mamajokaa food blogger bandung

Bersih-Bersih Rumah Bikin Bergerak dan Keringetan, tapi Apakah itu olahraga?

apakah membersihkan rumah termasuk olahraga?



“Ah yang penting gerak dan keringetan gak usah ini itu, udah jadi olahraga kan?”
“Duh aku cape, senamnya besok lagi aja deh,. Tadi udah bersih-bersih rumah soalnya”

Hayoo, siapa yang selalu ngerasa yakin seyakin-yakinnya ngerasain dua statement di atas? Sebagai ibu rumah tangga yang sehari-hari berkutat dengan domestik tanpa henti, pastinya ngerasain ya kalau abis bersih-bersih rumah tuh auto banjir keringat. Udah deh yakin, “Gue udah olahraga”.

Saya juga pernah punya pemikiran seperti itu, jadi habis bersih-bersih rumah males banget kudu senam apalagi zumba yang menguras energi. Jadi saya pikir, untuk apa saya kudu melakukan extra olahraga lagi? Yang penting saya udah bergerak dan keringetan, amankan?

Ho-ho-ho, sebentar Marisol, iya sih gerak dan keringetan tapi bener gak ya kalau bersih-bersih rumah itu termasuk olahraga?

Ternyata, yang namanya olahraga tuh gak hanya tentang “asal gerak” dan “keringetan” loh. Tapi lebih krusial dari itu, yaitu punya tujuan, terencana, terstruktur, teratur dan sistematis.

Ehmm, bedanya olahraga dengan bersih-bersih rumah apa ya? Sama-sama punya tujuan yaitu biar rumah bersih, terencana karena dilakukan tiap hari bahkan bisa sehari dua kali, juga teratur dan dilakukan secara sistematis. Lantas apa bedanya dengan olahraga? Semua poin sama kok?

Jelas berbeda, terutama pada tujuan! Yuk baca lebih lanjut untuk tahu apa itu olahraga, manfaat, komponennya serta apakah bersih-bersih rumah termasuk olahraga berikut ini.

Olahraga Adalah


Sebelum membahas apakah bersih-bersih rumah termasuk olahraga atau tidak? Sebaiknya kita memahami pengertian apa itu olahraga.

Olahraga dalam bahasa Inggris diartikan sebagai physical exercise (PE), yang artinya adalah suatu aktivitas fisik terstruktur, repetitive, direncanakan, dan bertujuan untuk perkembangan atau pemeliharaan kesehatan fisik.

Sementara itu, berikut tiga definisi olahraga menurut ahli, yaitu :

1. Rudiansyah et al. (2017)

Olahraga adalah bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur, melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang, yang bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani.


2. Irianto (2004)

Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara hidup, meningkatkan kualitas hidup, dan mencapai tingkat kemampuan jasmani yang sesuai dengan tujuan.


3. UNESCO

Olahraga adalah setiap aktivitas fisik berupa permainan yang berisikan perjuangan melawan unsur-unsur alam, orang lain maupun diri sendiri, menurut Visi Pendidikan Jasmani dan Olahraga (Setiyawan).

Jadi, jelas ya bahwa olahraga adalah kegiatan fisik yang memiliki target, terstruktur dan terencana, serta dilakukan secara teratur serta sistematis yang memiliki tujuan untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh, dilakukan secara berulang serta mengikuti aturan tertentu. 

Definisi Olahraga
Definisi Olahraga



Jadi, Apakah Bersih-Bersih Rumah Termasuk Olahraga?



Jawabannya adalah Tidak!

Pernyataan bahwa bersih-bersih tidak termasuk kegiatan olahraga sudah dinyatakan dengan jelas oleh dokter spesialis kedokteran olahraga, dr. Michael Triangto, SpKO yang menyebut bahwa bersih-bersih rumah tidak termasuk dalam kategori berolahraga.

Pernyataan yang sama juga disebutkan oleh Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr Dwita Rian Desandri, SpJP(K) yang menyatakan bahwa,

“Olahraga merupakan aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur, dan berulang, serta memiliki target. Sementara bersih-bersih rumah, merupakan aktivitas fisik ringan yang tidak memiliki target terhadap tubuh.”

Jadi, membersihkan rumah memang memiliki gerakan dan bikin keringetan, tapi kegiatan ini tidak bisa disebut olahraga karena tidak memiliki tujuan dan target sebagaimana halnya olahraga. Bahkan, tidak memiliki komponen-komponen penting yang bisa disebut bagian dari kegiatan olahraga.

bersih-bersih rumah termasuk olahraga atau tidak?
Bersih-bersih rumah tidak termasuk olahraga


Komponen Penting dalam Olahraga


Hal inilah yang membedakan antara bersih-bersih rumah dan olahraga, yaitu komponen olahraga. Komponen olahraga merupakan unsur-unsur fisik yang harus ada dan dilatih dalam kegiatan olahraga agar kegiatan olahraga yang dilakukan efektif untuk kebugaran dan performa tubuh, bukan sekadar gerak atau berkeringat.

Hal ini sejalan dengan yang dibayarkan oleh Sharkey (2011) dalam Physiology of Fitness, bahwa, komponen olahraga adalah bagian-bagian fisik yang berkontribusi pada kemampuan tubuh untuk melakukan aktivitas fisik secara efektif, seperti kekuatan, daya tahan, fleksibilitas, kecepatan, dan koordinasi.

Komponen-komponen penting dalam olahraga tersebut harus bisa meningkatkan kemampuan : 


1. Daya Tahan Jantung dan Paru-paru (Cardiovascular Endurance and Muscular Endurance)


Kegiatan olahraga yang dilakukan, diharapkan memiliki gerakan yang dapat meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru (Cardiovascular Endurance). untuk memasok oksigen ke otot selama aktivitas fisik yang berkelanjutan. Contoh kegiatan olahraga yang berfokus pada daya tahan jantung dan paru-paru adalah lari jarak jauh, bersepeda, atau berenang.


2. Daya Tahan Otot (Muscular Endurance)


Kegiatan olahraga yang dilakukan adalah jenis kegiatan olahraga yang dapat meningkatkan kemampuan otot untuk berkontraksi secara berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan. Contoh kegiatan olahraga yang dapat membentuk daya tahan otot adalah plank, sit-up, atau push-up.


3. Fleksibilitas (Flexibility)


Kegiatan olahraga yang dilakukan, diharapkan memiliki gerakan yang dapat meningkatkan Kemampuan sendi untuk bergerak melalui rentang gerak penuh, seperti peregangan (stretching), yoga, atau pilates.


4. Kelincahan (Agility)

Kegiatan olahraga yang dilakukan dapat meningkatkan Kemampuan untuk mengubah arah tubuh dengan cepat dan efisien, seperti agility ladder drills atau cone drills.


5. Kecepatan (Speed)


Kegiatan Olahraga yang dilakukan harus bisa meningkatkan kemampuan untuk bergerak dengan cepat dalam jangka waktu singkat, seperti lari cepat (sprint), atau latihan interval.


6. Koordinasi (Coordination)


Kegiatan olahraga harus dapat meningkatkan kemampuan untuk menggerakkan beberapa bagian tubuh secara bersamaan dan terpadu. Contoh latihannya adalah juggling, atau latihan dengan bola.


7. Keseimbangan (Balance)


Olahraga yang dilakukan harus bisa meningkatkan kemampuan untuk menjaga stabilitas tubuh saat berdiri atau bergerak, seperti berdiri satu kaki, atau menggunakan alat penyeimbang.


8. Komposisi Tubuh (Body Composition)


Jenis kegiatan olahraga tertentu harus bisa memberikan perbandingan antara lemak tubuh, massa otot, tulang, dan air dalam tubuh. Komposisi tubuh yang sehat .


9. Stamina


Olahraga yang dilakukan harus bisa meningkatkan kemampuan tubuh untuk melakukan aktivitas fisik dalam jangka waktu yang lama tanpa merasa terlalu lelah.


10. Daya Ledak (Power)


Kegiatan olahraga yang dilakukan harus bisa meningkatkan kemampuan otot untuk menghasilkan kekuatan secara cepat.

Komponen-komponen olahraga
Komponen-komponen dalam olahraga


Perlukah Semua Komponen Olahraga Dilatih?



Tentu tidak! 

Sebagian dari kita mungkin bukan atlet profesional, melainkan ibu rumah tangga biasa atau bekerja yang hanya ingin memiliki kondisi tubuh yang lebih sehat, stamina kuat, tidak mudah lelah dan bugar.

Jadi, kita bisa melakukan kegiatan olahraga yang berfokus pada tujuan. Misalnya kita ingin melakukan kegiatan olahraga dengan tujuan meningkatkan daya tahan dan kekuatan kaki, maka kita bisa melakukan lari jarak jauh. Ingin lebih lentur, seimbang dan flexible? Kita bisa melakukan senam atau yoga.

Apakah tidak masalah jika kita melakukan kegiatan olahraga dengan komponen tidak lengkap? Tentu saja tidak menjadi masalah selama tujuan olahraga jelas.

Tapi, jika tujuan olahraga kita adalah menjaga kebugaran tubuh secara menyeluruh, memang sebaiknya kita melakukan kegiatan olahraga yang mencakup semua komponen dengan mengkombinasikan berbagai jenis aktivitas, seperti latihan kardio, kekuatan, dan peregangan. Dengan demikian, kita dapat merasakan manfaat olahraga secara optimal dalam jangka panjang.

Simple-nya, kalau ingin badan lebih bugar kita bisa melakukan stretching, senam, lalu jalan kaki dan lari kecil dengan durasi yang sudah ditetapkan.

Tidak semua komponen olahraga harus dilakukan dalam satu waktu
Tidak semua komponen olahraga harus dilakukan dalam satu waktu

Manfaat Olahraga Adalah


Lantas apa saja manfaat olahraga selain meningkatkan kebugaran fisik? Banyak sekali manfaatnya terutama terhadap kesehatan dan kualitas hidup dalam jangka panjang.

Berikut beberapa manfaat olahraga, yaitu :

1. Manfaat Fisik


Olahraga memberikan banyak manfaat bagi tubuh secara fisik. Menurut Caspersen, Powell, dan Christenson (1985), aktivitas fisik teratur dapat meningkatkan kebugaran jasmani dan kapasitas kerja tubuh. American College of Sports Medicine (2018) menambahkan bahwa olahraga membantu memperkuat otot, tulang, dan sendi, serta menjaga berat badan ideal melalui peningkatan metabolisme.

Manfaat fisik dari olahraga diantaranya adalah sebagai berikut :
  1. Olahraga dapat meningkatkan meningkatkan produksi sel darah putih yang berdampak positif terhadap daya tahan tubuh
  2. Olahraga dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah dan membantu sel-sel kekebalan tubuh bergerak lebih efisien ke seluruh tubuh untuk melawan penyakit.
  3. Olahraga dapat membantu mengurangi peradangan kronis dalam tubuh
  4. Olahraga itu dapat membantu mengontrol gula darah hingga menurunkan radang dalam tubuh.

2. Manfaat Kesehatan


Warburton, Nicol, dan Bredin (2006) menyebutkan bahwa olahraga dapat mengurangi risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, dan hipertensi. Selain itu, olahraga berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung dan sistem pernapasan, sehingga tubuh lebih tahan terhadap gangguan kesehatan.

Manfaat olahraga
Manfaat olahraga


Bisakah Olahraga Menjadi Cara untuk Healing?


Selain untuk memiliki badan lebih bugar dan gak gampang capek, bagi saya pribadi, tujuan melakukan kegiatan olahraga adalah untuk mengurangi stress dan menjaga kestabilan mood.

Kalau hanya untuk mengurangi stress dan mood, kenapa harus olahraga? Kan bisa tidur, makan enak dan nonton drakor. Tapi kegiatan tersebut gak bikin badan jadi bugar kan? Yang ada malas jadi mager-an, hihihi.

Secara teori, olahraga memang memiliki pengaruh positif terhadap kesehatan mental sebagainya dinyatakan oleh American College of Sports Medicine (2018) yang menjelaskan bahwa aktivitas fisik membantu mengurangi stres, kecemasan, dan gejala depresi, serta meningkatkan mood melalui pelepasan hormon endorfin. Tidak hanya itu, olahraga teratur juga dapat membantu memperbaiki kualitas tidur, yang penting bagi pemulihan fisik dan mental.

Sepertinya halnya saya, nyatanya banyak orang yang menjadikan kegiatan olahraga sebagian bagian dari proses healing atau pemulihan mental.

Mengapa?

Karena, rutinitas olahraga yang teratur membantu mengalihkan pikiran dari masalah, menambah rasa percaya diri, dan memberi rasa pencapaian setiap kali target latihan tercapai. Kegiatan ini juga bisa menjadi sarana untuk berinteraksi dengan orang lain, yang berkontribusi pada kesehatan sosial.

Relate sih, karena setiap selesai melakukan olahraga mood saya membaik sepanjang hari dan bonusnya, badan terasa bugar dan kaki tidak mudah pegal.

Olahraga sebagai sarana healing
Olahraga sebagai sarana healing

Kesimpulan


Jadi sudah jelas ya Mom, kalau bersih-bersih rumah bukanlah olahraga. Kalau ada yang ngajak olahraga, hayuk-in dong dan jangan berkelit, “ Ah enggak deh, aku udah bersih-bersih rumah tadi, udah olah raga kan? Lumayanlah

Enggan olahraga bareng teman karena kita introvert? Masih bisa kok melakukan olahraga ringan di rumah bahkan tanpa alat dan low-budget (hampir ke non-budget sih).

Mom bisa melakukan stretching 5 menit, dilanjutkan senam sederhana seperti senam SKJ atau banyak tuh di yutup video senam pakai lagu kpop atau Toktok yang sedang viral selama 15 - 30 menit. Setelah itu, lanjutkan bersih-bersih rumah.

Jika ingin lebih sempurna, bisa ditambah jalan kaki selama 30 menit dan jogging selama 10 menit. Total waktu dibutuhkan rata-rata hanya 1 jam dan paling lama 2 jam saja!

Jika Mom’s memiliki anak - anak usia SD, bisa banget dilakukan kan selama anak-anak sekolah? Kalau masih TK ya, minimal senam lah dirumah yang hanya membutuhkan 30 menit aja.

Masih punya bayi atau toddler? Ehmm bisa jadi kendala sih ya, karena kebayang sih curi waktu buat stretching dan senam di rumah tuh agak susah, apalagi anak sulit lepas dan ditinggal. Kalaupun akhirnya bisa jalan kaki, ofkors kudu nge-gembol anak turut serta, dan hal ini bisa bikin rudet ending-nya, bukan happy.

Tapi kalau tidak bisa, jangan dipaksakan ya Mom. Akan ada masanya Mom bisa memiliki waktu luang olahraga tanpa distraksi, meanwhile fokus pada perkembangan anak dan kesehatan mental selama membersamai anak dulu ya mam.

Karena saya juga baru memilki privillage olahraga tanpa distraksi setelah anak-anak masuk usia SD! Hihihi. 

Bonus nih Mom, mamajokaa menyediakan freebies template checklist olahraga harian yang bisa mom donlot secara gratis di sini ya. Selamat berolahraga dan be happy Mom.

Referensi : 
https://www.suara.com/health/2020/05/07/152423/bersih-bersih-rumah-apakah-termasuk-olahraga
https://www.liputan6.com/hot/read/5307615/tujuan-olahraga-dan-manfaatnya-untuk-kesehatan-lakukan-secara-rutin?page=4
https://health.detik.com/kebugaran/d-6952128/tiap-hari-ngepel-nyapu-rumah-termasuk-olahraga-kata-dokter-nggak-gitu-konsepnya
https://rs-kariadi.go.id/news/391/APAKAH-BERSIH-BERSIH-RUMAH-TERMASUK-OLAHRAGA/Artikel.html#:~:text=Apakah%20termasuk%20aktivitas%20fisik?,masih%20bisa%20dilakukan%20sambil%20bernyanyi.

Posting Komentar