1. Anak - anak Sangat Menyukai Budaya Tradisional Bali
Inilah jawaban kenapa aku begitu ingin traveling ke Bali bareng Traveloka, karena anak - anak sangat menyukai budaya tradisional Bali.
Moms pembaca setia mamajokaa pasti tahu deh kalau kedua anakku sangat menyukai budaya tradisional terutama Bangbarongan, Gedruk, Leak dan ogoh - ogoh. Terlebih kilan yang hampir setiap hari pentas Tari Gedruk, Bangbarongan dan Ogoh - ogoh lengkap dengan atribut yang dibuatnya sendiri sambil berlagak depan kaca.
 |
Kilan, anak yang suka menari Gedruk dan Leak |
Yang lucu adalah, karena Kilan tidak punya boneka Ogoh - ogoh maka yang dijadikan bonekanya adalah mainan kancil karet miliknya yang kemudian di hias dengan kaos dalam dan rawis - rawis tali rafia. Lalu dengan semangat mengajak kakak untuk menarik Ogoh - ogoh sambil digoyang hingga Ogoh - ogoh miliknya hancur. Persis seperti yang dia tonton di Youtube, hehe.
Ketertarikan mereka terhadap Bangbarongan, Gedruk, Leak dan ogoh - ogoh membuat aku selalu memikirkan berbagai cara untuk mengenalkan lebih jauh terkait budaya yang satu ini. Karena jarang - jarang loh anak kecil punya ketertarikan cukup kuat terhadap budaya tradisional yang bahkan bukan budaya ibunya yaitu sunda. Dia suka dengan sendirinya karena sering melihat video Leak dan Ogoh - ogoh di Youtube.
Aku pun membelikan topeng Pancanitis, topeng gedruk hingga Bangbarongan asli dan aksesoris untuk membuat topeng Leak ( karena kalau beli topeng Leak asli harganya lumayan loh Moms, hehe).
 |
Keenan & Kilan bermain Ogoh - ogoh |
 |
Koleksi topeng Bangbarongan, Gedruk dan Leak milk Kilan |
Ketika aku diskusi dengan teman bloger Bali yaitu mba Ayu Natih mengenai ketertarikan anak-anak terhadap Leak, dengan antusias mba Natih mengirimkan video dan foto pementasan Leak. Kilan pun antusias dan dengan lantang berkata,
“Kilan pengen ke Bali! Pengen ketemu Leak!”
Begitulah
Kilan, memang semangat kalau terkait budaya topeng asal pulau Jawa dan Bali yang satu ini.
Akhirnya aku dan pasangan memutuskan untuk membuat rencana traveling ke Bali dengan tujuan utama melihat pertunjukan utama Barong, Leak dan Ogoh - ogoh agar anak - anak dapat melihat budaya tradisional bali secara nyata.
Baru membayangkan ini saja aku sudah senyum - senyum dan merasa bahagia sendiri membayangkan wajah senang serta ceria anak-anak melihat Leak dan Barong secara langsung, hehe.
Sambil membayangkan senyum bahagia di wajah anak-anak, aku langsung riset online untuk mengetahui lokasi dimana saja yang mengadakan atraksi Tari Barong di Bali. Dari hasil riset di google map aku menemukan Desa Batubulan yang merupakan pusat atraksi pertunjukan tari barong dan keris. Beberapa lokasi atraksi Tari barong yang dapat dikunjungi diantaranya adalah sebagai berikut :
- Barong Seraya Budaya
- Barong Dance Putra Barong
- Tari Barong dan Keris batubulan
- Dance Jambe Budaya
- Dance Sila Budaya
- Barong Dance Uma Dewi
Untuk lebih jelas, yuk kita lihat peta sebaran lokasi atau tempat atraksi Barong, Tari Kecak dan keris di Bali berikut ini :
 |
Lokasi tempat pertunjukan Tari Barong dan Leak |
Bagaimana dengan Festival Ogoh - Ogoh?
Mungkin tidak banyak dari kita yang tahu termasuk aku kalau Festival ogoh - ogoh tidak menjadi bagian pertunjukan reguler di Bali. Festival ogoh - ogoh merupakan festival yang diselenggarakan dalam rangka menyambut hari Raya Nyepi.
Jadi jika kita ingin menyaksikan festival Ogoh - ogoh, maka kita harus berangkat ke Bali sebelum hari Raya Nyepi. Sayang sekali, Hari Raya Nyepi tahun depan bertepatan dengan hari pertama puasa ramadhan. Jadi kami tidak bisa menyaksikan festival Ogoh - ogoh.
Kesimpulannya adalah, liburan ke Bali bareng Traveloka bisa juga menjadi liburan dengan konsep wisata budaya ya, hehe.
2. Ingin mengunjungi Bali Safari & Marine Park
Setelah tahun lalu mengunjungi Taman Safari di Bogor, anak - anak ketagihan dong! Tapi aku bilang, “ Nanti aja kita ke Taman Safari lagi tapi yang di Bali. Biar sekalian bisa nonton pertunjukan Leak dan Barong ya” Anak - anak pun loncat kegirangan.
Serta merta mereka terus bertanya,
“ Ayo Mah kita ke Bali, ke Safari nya. Yuk Mah!” lain hari Kilan akan terus merengek,
“ Mah kapan kita ke Bali? ah Mamah lama banget sih kita ke Bali nya! Kapan sih Mah? Kapan? “
Udah mirip pertanyaan tetangga julid nanyain kapan nikah deh, terus berdengung sepanjang waktu! Hahaha.
 |
Taman Safari & Marine Park Bali, sumber foto Google Map |
 |
Peta Taman Safari & Marine Park Bali, sumber foto Google Map |
3. Bermimpi Liburan Ke Pantai dan Menginap di Beach Hotel
Ketika aku memperlihatkan foto bulan madu aku dan ayahnya waktu dulu ke Pangandaran, anak-anak pun langsung menghayal bermain di pasir pantai, membuat istana pasir dan berenang di pinggir pantai. Duh kasian deh, udah mau usia 9 tahun tapi Keenan belum pernah ke Pantai, hehehe.
Oleh sebab itu, traveling ke Bali sudah jadi satu paket liburan yang menyenangkan. Bisa melihat pertunjukan Leak, ke Taman Safari dan ke Pantai sekaligus!
Boleh percaya boleh tidak, tapi percayalah Moms kalau seumur pernikahan kami yang sudah berusia 11 tahun ini, kami baru sekali saja liburan ke pantai yaitu waktu bulan madu! Hahaha.
Maklum lah kami pasangan super sibuk! wkwkwk. Gak deng, itu karena aku masih sibuk membersamai tumbuh kembang anak - anak sementara suami masih merintis usaha. Sehingga keinginan untuk liburan ke pantai masih sebatas angan. Kami berdua sepakat untuk liburan bersama anak ketika mereka mulai masuk sekolah dasar agar mereka ingat kenangannya dan mereka mulai anteng diajak liburan.
Anak - anak mungkin belum paham indahnya pantai di sebelah mana, tapi aku dan suami sangat mendambakan mengunjungi pantai Sanur dan Nusa Penida. Pantai nusa penida memiliki keindahan deretan pantai dengan tebing-tebing eksotis sementara pantai Sanur memiliki keindahan pasir pantai berwarna putih dan menyaksikan sunrise dan sunset.
Aku dan suami kerap berbincang tentang liburan ke Pantai Sanur sambil menikmati keindahan sunset sembari mencicipi aneka kuliner seafood kesukaan kami berdua yaitu udang dan kepiting, sluurrppp…..wah nikmat! Agar liburan mewah kami terasa lebih lengkap, aku ingin menginap di Beach hotel. Dengan demikian aku dan suami dapat menikmati indahnya pantai Sanur kapanpun kami mau dan anak - anak dapat bermain di pinggir pantai sepuasnya.
 |
Pantai Nusa Penida Bali, sumber gambar unsplash |
 |
Pantai Sanur, sumber foto Denpasarkota.id |
4. Impian Traveling Menggunakan Kereta Api
Suami pernah berjanji, kalau sudah menikah akan mengajak aku traveling menggunakan kereta api. Tapi sayang hingga saat ini janji itu hanya janji tanpa bukti! hahaha. aku gak marah kok, tapi paham betul alasannya. Sama seperti alasan kenapa belum pernah traveling lagi ke pantai, jadi aku maklum lah suami belum bisa mewujudkan janjinya.
Pernah sekali waktu suami berencana mengajak traveling tipis - tipis ke Cicalengka menggunakan kereta api. Tapi saat rencana itu hendak terwujud, kami terhalang pandemi.
Sekarang lah waktunya yang tepat untuk traveling menggunakan kereta api, gak tanggung - tanggung kami akan traveling menggunakan kereta api ke Bali! Wow asyik dan seru ya? Hehe.
Untuk itu aku harus segera mendapat vaksin covid yang kedua nih, karena aku harus suntik vaksin aku terhalang operasi pengangkatan batu empedu setahun yang lalu, huhuhu. Untungnya suami dan anak - anak sudah lengkap vaksin covid.
Itinerary Liburan Cara Aku, untuk Traveling ke Bali Bareng Traveloka
 |
Itinerary liburan cara aku bareng Traveloka |
Agar rencana tidak hanya jadi wacana dalam diskusi saja, maka aku harus membuat itinerary liburan, yaitu rencana perjalanan atau daftar kegiatan traveling ke Bali yang terdiri dari jenis waktu traveling, transportasi yang akan digunakan, akomodasi, jadwal kegiatan harian, konsumsi dan terakhir estimasi biaya.
Untuk itu aku menggunakan bantuan aplikasi Traveloka app untuk membuat itinerary travelling ke Bali bersama keluarga tahun depan.
Kalau bicara soal traveling, Moms pasti ingat nya Traveloka kan? Ya! aku juga loh, tapi sayangnya aku baru sebatas tahu saja tapi belum pernah menggunakan jasa aplikasi Traveloka, Kan liburannya juga baru mau sekarang, hehe.
Sekarang lah waktu yang tepat bagiku menggunakan Traveloka untuk membuat itinerary liburan cara aku traveling ke Bali bersama keluarga.
1. Waktu yang Tepat Untuk Traveling ke Bali
Aku dan pasangan merencanakan liburan ke Bali pada minggu ketiga bulan Juni 2023 ketika masa liburan sekolah anak-anak. Dengan demikian kegiatan KBM anak-anak disekolah tidak akan terganggu.
Aku merencanakan masa liburan ke Bali selama 6 hari 5 malam dengan perhitungan 1 hari penuh sebagai waktu perjalanan pulang dan pergi. Dengan demikian kami memiliki waktu liburan penuh di Bali selama 5 hari 4 malam.
Dengan waktu 5 hari 4 malam, aku rasa cukup bagi kami untuk bisa mengunjungi tujuan traveling kami selama ke Bali.
2. Memilih Jenis Kendaraan yang Akan digunakan
Sesuai dengan Wish List impian traveling kami, suami dan aku memutuskan untuk menggunakan kereta api di awal keberangkatan dan pulang menggunakan pesawat terbang. Mengapa tidak pulang pergi menggunakan kereta? Untuk efisiensi waktu dan tenaga saja.
Meski senang dan bahagia lepas liburan jangka panjang di Bali bareng Traveloka, tetapi badan akan merasa agak cape. Kebayang dong kalau pulangnya pakai kereta api yang memakan waktu hampir 34 jam perjalanan? Kasihan anak-anak pasti kelelahan.
A. Perjalanan Keberangkatan Kereta Api
Untuk keberangkatan menggunakan kereta api, aku menggunakan bantuan aplikasi Traveloka app untuk pemesanan tiket.
Pada halaman beranda aplikasi Traveloka app, dengan mudah aku menemukan ikon pesan tiket kereta api. Lalu aku klik dan mengisi data yang dibutuhkan seperti pilih kota dari dan ke, tanggal pergi dan jumlah kursi.
Setelah aku riset online, ternyata tidak ada kereta api jurusan Bandung - Denpasar. Kami harus dua kali menggunakan kereta api, yaitu KA Kiara condong Bandung - Surabaya Gubeng lalu dilanjutkan dengan naik kereta tujuan.
Aku Pun bertanya kepada beberapa teman yang pernah ke Bali menggunakan kereta api dari Bandung. Seperti inilah kira-kira rute perjalanan Ke Bali menggunakan kereta api :
1). Melakukan Pemesanan Tiket Kereta Api di Aplikasi Traveloka
Cara pesan tiket kereta api di aplikasi Traveloka mudah, cukup klik ikon kereta api pada beranda aplikasi lalu input form yang tersedia yaitu kota keberangkatan dan tujuan, tanggal pergi dan jumlah kursi. Harga tiket kereta api jurusan Kiaracondong - Gubeng berkisar antara Rp 235.000 - Rp. 500.000.
Demi kenyamanan selama perjalanan menggunakan kereta api, awalnya aku akan menggunakan kereta api mutiara selatan kelas eksekutif. Tapi karena kami ingin melakukan perjalanan sambil menikmati pemandangan, kami memilih menggunakan kereta Pasundan kelas ekonomi dikarena kereta api Mutiara Selatan hanya beroperasi di malam hari.
 |
Pesan tiket kereta api di aplikasi Traveloka app |
2). Pesan tiket Taksi di Aplikasi Traveloka App
Kami berencana berangkat menuju stasiun kereta api Kiaracondong dari rumah menggunakan jasa taksi yang dapat dipesan di aplikasi Traveloka app.
Aku baru tahu loh kalau kita bisa pesan taksi menggunakan aplikasi Traveloka! hehe. Caranya sangat mudah. Cukup klik ikon mobil di beranda aplikasi lalu pilih taksi. Terdapat tiga pilihan jasa yaitu rental mobil, antar jemput bandara dan taksi. Pilih taksi lalu isi form lokasi kita dan tujuan di bagian bawah. Selanjutnya tinggal klik klik saja dan bayar. Mudah kan?
 |
Pesan taksi di Traveloka |
3). Konfirmasi Pemesanan Tiket Kereta Api dan Mulai Perjalanan Bandung - Surabaya
Sesampainya di Stasiun Kiaracondong, kami harus melakukan konfirmasi pemesanan tiket yang sudah dipesan sebelumnya. Karena aku belum pernah pesan tiket kereta api menggunakan aplikasi Traveloka app, aku pun riset online.
Cara konfirmasi tiket kereta api yang sudah di pesan menggunakan aplikasi Traveloka app adalah dengan membuka pesanan di aplikasi Traveloka app dan cari e-tiket kereta api yang sudah dipesan, lalu masukkan kode booking atau pindai barcode ke mesin check-in dan cetak boarding pass tiket. Caranya mudah ya? Insyaallah bisa, hehe.
Lama perjalanan Bandung - Surabaya bervariasi tergantung dari jam keberangkatan. Untuk lebih jelasnya, dapat kita lihat pada gambar dibawah ini.
 |
Rute kereta api Bandung - Surabaya |
4). Melanjutkan Kereta Api Surabaya - Banyuwangi
Setelah sampai di stasiun Gubeng - Surabaya, kami harus melanjutkan naik kereta api dengan tujuan Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Lama perjalanan berkisar antara tujuh hingga sembilan jam.
Tiket kereta api Surabaya - Banyuwangi juga bisa dipesan lewat aplikasi Traveloka juga loh dengan kisaran harga mulai dari Rp. 56.000 - Rp. 425.000 tergantung jenis kereta api yang digunakan.
 |
Rute kereta api Surabaya - Banyuwangi |
 |
Pesan tiket kereta api Surabaya - Banyuwangi di Traveloka |
5.) Menyebrang ke Gilimanuk, Bali
Setelah tiba di Stasiun Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, perjalanan di lanjutkan dengan menggunakan angkutan umum menuju Pelabuhan Ketapang Banyuwangi yang berjarak sekitar 600 meter. Sesampainya di pelabuhan kami harus naik kapal feri dengan tujuan Gilimanuk - Bali dengan harga tiket sekitar Rp.8500/orang dewasa dan Rp. 2.200/anak.
6). Akhirnya sampai di Bali!
Jangan senang dulu, karena setelah sampai di Gilimanuk - Bali, kami masih harus naik bus untuk melanjutkan perjalanan ke Terminal Ubung - Denpasar. Lama perjalanan menggunakan bus berkisar antara 5 Jam 30 menit hingga 6 Jam 30 menit. Kami bisa menggunakan bus umum dengan harga berkisar antara Rp.60.000 - Rap.180.000.
B. Perjalanan Pulang Dengan Pesawat Terbang