Tidak ikut Study Tour Sekolah, Anak Tetap Bayar



Kegiatan study tour di PAUD/TK merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan KBM sekolah yang bertujuan memberikan pengalaman yang baik terhadap anak, memperat bonding antar siswa dan siswa dengan guru serta sarana rekreasi dan edukasi.  


Meski tidak semua lembaga PAUD/TK menjadikan study tour bagian dari kurikulum, tapi beberapa lembaga memasukan kegiatan study tour kedalam kurikulum dengan pertimbangan manfaatnya untuk perkembangan anak usia dini. 


Namun dibalik segudang manfaat study tour untuk anak usia dini, terdapat perihal yang kerap menjadi dilema dan perbincangan cukup sengit diantara orang tua/wali yaitu biaya study tour  yang harus dikeluarkan oleh anak yang tidak mengikuti kegiatan study tour.


Mengapa siswa yang tidak ikut study tour harus membayar setengah dari biaya study tour? Bukankah dengan demikian menjadikan kegiatan study tour bersifat wajib sementara sebagaimana kita tahu bahwa study tour tidak wajib? 


Sebelum kegiatan study tour berlangsung, biasanya sekolah sebagai lembaga penyelanggara study tour mengadakan rapat POMG yang membahas kegiatan study tour yang akan dipaparkan oleh wali kelas atau kepala sekolah.  


Selain rincian biaya, lokasi dan tempat serta waktu kegiatan biasanya juga disepakati ketentuan lain yaitu, “anak yang tidak ikut tetap membayar biaya transportasi” dengan alasan menutupi biaya sewa transportasi bus yang hanya ditanggung oleh siswa yang ikut study tour. 


Hal - hal seperti inilah yang sering menjadi permasalahan hingga munculnya pertikaian antara orangtua dengan pihak sekolah. Seperti yang terjadi di beberapa lembaga pendidikan hingga menyebabkan masalah yang diangkat oleh media dan lembaga tersebut dikenai sanksi oleh Dinas Pendidikan setempat. 


Bahkan jika Mom iseng berselancar di google, Mom akan menemukan beberapa berita  terkait kekecewaan Orang Tua siswa yang tidak Ikut study tour Lantaran Tetap diPungut Biaya. 


Contoh real-nya adalah pengalaman saya sendiri  yang terjadi pada kegiatan study tour tahun ini di  PAUD/TK dimana anak bungsu saya bersekolah. Begini ceritanya,



REALITA : Study Tour  Paud/TK, Tidak ada solusi hanya drama berkepanjangan


Permasalahan yang dialami sebagian orang tua terkait membayar penalti study tour juga saya rasakan di lembaga PAUD/TK diaman anak bungsu saya sekolah. 


Awalnya saya enggan mengangkat permasalahan ini mengingat nama baik sekolah, tapi atas pertimbangan bahwa masalah ini harus tetap diangkat demi keberlangsungan KBM anak selanjutnya, dengan tidak menyebutkan identitas lembaga saya tetap ingin menceritakan permasalahan yang terjadi dan realitanya dari sudut pandang orang tua/wali. 


Semoga pengalaman saya, bisa menjadi pertimbangan orang tua ketika memilih lembaga PAUD/TK yang sesuai yang memiliki manajemen sekolah terstruktur, terbuka, bijaksana dan open minded terhadap saran serta kritikan dari orangtua/wali murid. 



Awal Cerita Perencanaan Kegiatan Study Tour


Pada bulan Februari 2023, tanpa ada kabar sebelumnya, selesai kegiatan seminar dari lembaga yang menawarkan jasa psikotes kemampuan anak,  kepala sekolah mengadakan rapat POMG secara mendadak. 


Kami semua terkejut tentu saja, tapi tak ada pilihan selain mengikuti arahan dari kepala sekolah. Berbagai informasi kegiatan sekolah pun mulai dipaparkan, seperti kegiatan KBM hingga akhir semester, kegiatan study tour dan pentas seni.


Pihak sekolah menawarkan beberapa lokasi study tour dan akhirnya disepakati bahwa study tour akan dilaksanakan pada minggu kedua bulan Mei 2023 sementara pentas seni akan dilaksanakan satu bulan kemudian.


Masalah Biaya dan Pertimbangan Lainnya Orang Tua


Biaya study tour pun keluar yaitu 290rb ibu+anak dengan satu tempat duduk (anak duduk di pangkuan ibu). Jika ingin anak duduk terpisah, maka harus membayar biaya kursi sejumlah 70 ribu. Maka total biaya study tour adalah 340 ribu. Biaya ini belum termasuk snack, makan siang, bekal jajan dan membeli oleh-oleh yang jika diakumulasikan akan berjumlah sekitar 500 ribu rupiah. 


Wow! Biaya yang tidak sedikit ya? Tentu saja  mengingat lokasi study tour berada di luar kota. 


Berdasarkan kebijakan sekolah, maka diadakanlah tabungan wajib sejak bulan Februari sejumlah Rp. 2000/hari  agar begitu waktu piknik tiba orang  tua tidak merasa terlalu berat membayar iuran piknik. 


Orang tua pun sepakat “ insyaallah” akan mengikuti kegiatan study tour dan setuju tanpa pilihan dengan pernyataan dari pihak sekolah yaitu bagi yang tidak ikut study tour tetap harus membayar uang transport sejumlah 70 ribu.


Saya rasa kesepakatan ini sepihak ya, mengingat kegiatan study tour dilaksanakan  tanpa mempertimbangkan bahwa bulan ramadhan akan dimulai bulan april dan berakhir pada awal Mei, dan Kebanyakan orang tua juga sedang mempersiapkan ujian kenaikan kelas serta ujian SMP dan SMA. Sementara study tour akan dilaksanakan dua minggu setelah hari raya idul fitri. 


Kenapa ketika rapat tidak mengajukan banding? Namanya juga rapat dadakan, pikiran kami sudah melayang jauh memikirkan biaya dan lain sebagainya. Boro-boro ingat bahwa pelaksanaannya dua minggu setelah lebaran. 


Namun kenyataannya banyak orangtua yang tidak akan mengikuti kegiatan study tour  karena kondisi finansial sedang tidak baik-baik saja dan ada juga dikarenakan anak/wali sakit. 


Hal ini dikarenakan sebagian besar orang tua murid adalah pekerja pabrik yang banyak mengalami  kasus PHK sepihak dan sebagian lain dirumahkan hingga waktu tak terbatas. Sebagian orangtua lain yang merupakan pelaku usaha mikro mengalami degradasi usaha karena resesi ekonomi. 


Uang  tabungan dan THR pun terkuras habis untuk kegiatan selama bulan ramadhan dan mudik sementara tabungan sekolah untuk piknik belum memenuhi target biaya study tour.


Hal ini membuat  orang tua kembali berfikir, 

apakah uang tabungan di sekolah atau yang sudah dialokasikan untuk study tour akan digunakan saja untuk biaya daftar ulang PAUD/TK dan biaya  kenaikan kelas sang kakak? 

Bagaimana dengan biaya membeli peralatan sekolah, seragam baru dan tentu saja sepatu baru? Pusing tujuh keliling bukan?


Hal ini tentu menjadi pertimbangan para orangtua bukan?


Akhirnya  kebanyakan orangtua yang memiliki dua hingga tiga anak yang akan naik kelas bahkan naik ke jenjang SMP dan SMA tidak turut serta kegiatan piknik anak mereka yang masih di TK yang dalam hal ini adalah teman anak bungsu saya.


Jumlah siswa yang tidak ikut piknik gak tanggung-tanggung, hampir setengah dari jumlah siswa keseluruhan TK. Seakan-akan para orangtua ini kompakan layaknya demo untuk gak ikutan piknik, padahal gak gitu juga. Emang murni karena masalah biaya. 


Sementara saya, tidak bisa ikut piknik bukan dikarenakan kendala  biaya melainkan karena saya harus menjalani operasi gigi bungsu geraham sehari sebelum hari keberangkatan study tour. Jadi ini murni di luar kehendak dan perencanaan. Karena saya sudah menabung jauh-jauh hari dengan besaran lumayan agar anak bisa ikut piknik, acara pentas seni dan membayar daftar ulang ke kelas B.


Respon  Pihak Sekolah di Luar Harapan


Pihak sekolah, karena sudah confidence semua siswa akan ikut study tour, pesan lah bus dua minggu sebelum keberangkatan tanpa membuat daftar pasti berapa jumlah siswa yang akan ikut study tour. Tanpa memberikan surat edaran kepada orang tua mengenai detail kegiatan, detail biaya dan tanda tangan persetujuan. Tanpa ada aba-aba. 


Hasilnya? kepala sekolah kecewa  karena program study tour yang beliau rencanakan gagal. Menurut saya, gagalnya study tour bukan karena tidak ikutnya sebagian besar murid, melainkan perancanaan yang kurang matang dan terburu-buru. 


Bagi saya sendiri, permasalahan ini bukan karena kekecewaan harus membayar uang transportasi 70 ribu, namun tidak ada empati dan simpati dari kepala sekolah terkait berbagai alasan orangtua mengapa tidak bisa ikut study tour. Kepala sekolah hanya menjawab, 


“ Harusnya semua anak ikut, kan sudah disepakati bersama. Kalau ada masalah dengan keuangan, dan pihak sekolah sudah mengupayakan supaya tidak memberatkan... Dengan adanya tabungan wajib dan sukarela...Kalau pun ada hal lain berhubungan dengan kesehatan atau lainnya... Qodarullah, mungkin manusia hanya bisa berencana...Bis sudah di booking, karena kebetulan kemarin susah banget nyari bis, pada penuh, ada yg kosong, tp budget nya besar... Jadi pas ada yg cocok langsung DP, da saya kira mau pada ikut, dan anggaran bis bakal ke tutup...Buat yg gak ikut, biar adil ke semuanya dan biar nambahin anggaran bis... Ada biaya pembebenan 70.000 “


itu saja. Tanpa ada jawaban, “ oh iya gak apa -apa Bu, semoga tahun depan bisa ikut ya dan kita bisa menabung biaya study tour sejak tahun pertama”


Juga tak ada jawaban simpati kepada orang tua yang sedang sakit atau anaknya yang harus menjalani operasi semisal “semoga lekas sembuh ya, semoga tahun depan diberikan kesehatan dan kelancaran rezeki agar bisa ikut study tour”


Jika respon kepsek lebih tenang seperti contoh diatas, kan adem ya dengernya, dan orang tua pasti tidak akan terlalu kecewa. Bayar penalti? Gak akan jadi masalah. Dengan ikhlas kami pasti akan membayar dan merelakan. Tidak seperti sekarang, membaya tapi dengan keluh kesah dan hati kecewa.  


Bahkan terdengar desas - desus bahwa kepala sekolah menyatakan bahwa orang tua yang tidak ikut study tour kompakan. Tidak hanya itu, kepala sekolah bahkan menceritakan perihal kekecewaannya kepada orang tua yang ikut study tour, tetangga dan sanak saudara.


Wah, ini agak berlebihan ya. Terlihat tidak ada kebijaksanaan sama sekali dan, kasus ini menjadi masalah yang cukup besar meski pada akhirnya study tour tetap dilaksanakan. 


Tersiar Kabar Masalah Study Tour PAUD/TK hingga Luar Sekolah


Saya kesal? Ya! Karena tidak adanya simpati, empati dan ketidakharusan kepala sekolah menyatakan rasa kecewanya pada sanak saudara dan orang tua murid yang ikut study tour. Sementara si orang tua ini gak bisa tutup mulut, diceritakanlah perihal kecewanya kepsek kepada orang tua yang gak ikut study tour.

Kesal saya semakin menjadi! Saya pun wapri kepsek dan meminta detail biaya study tour. Rupanya kesal saya gak hanya akibat tidak adanya simpati dari kepsek dan gosip yang beredar diluar sana terkait orang tua yang berlebihan karena enggan membayar 70ribu.

Akhirnya rasa ketidakadilan saya rasakan. Saya mau kok bayar 70ribu, gak masalah! tinggal bayar aja. Tapi kenapa masalah ini jadi melebar kemana-mana sampai orang luar lembaga tahu dan bergosip mengenai hal ini. Parahnya, yang disalahkan adalah orang tua yang tidak ikut study tour dan korbannya adalah kepala skeolah.
Gosip dan omongan yang beredar sama, seperti ini :

"Apa susahnya sih bayar 70 ribu aja? itu bahkan gak setengahnya dari biaya study tour loh?" ucap salah satu ibu-ibu orang tua SD

"Kasian tuh kepala sekolah sampai badannya kecil karena stress mikirin ibu-ibu yang gak bisa ikut study tour. Malahan, kepsek ngeluarin uang sendiri gak tau berapa ratus ribu buat nombokin!!!" lanjutnya.


Masyaallah!! Saya gemas luar biasa dan gak habis pikir. Ini kok bisa sampai nyebar keluar lembaga PAUD/TK sih, ember sekali ini mulut entah siapa yaaa. Saya gak berani berasumsi atau menuduh si A, B dan Z.

Intinya, spekulasi mulai menjalar diluar sana dan yang disalahkan adalah kami orang tua/wali yang gak ikut study tour dan kepsek adalah korbannya. Padahal intinya bukan masalah membayar penalti saja, tapi respon dan keterbukaan kepsek terhadap masalah ini.

Ya begitulah dilema ibu-ibu di sekolah ya Mom, gak semua bisa paham dan mengerti. Kadang hanya mendengar kabar sebagian lalu bergosip berlebihan hingga melampaui faktanya atau jadi bahan gosip obrolan ringan padahal gak tau asal muasalnya. Bergosip ringan sambil menunggu anak pulang sekolah tanpa menyadari bahayanya menggosip tanpa dasar fakta yang jelas.

Miris sih, sekolah ada juga drama begini nya ya. Emang paling betul udah jadi rakyat biasa aja sih, antar anak ke sekolah, jemput dan beresin uang kas dan iuran les selama satu tahun ke bendahara kelas dan kalau ada apa-apa hubungannya langsung dengan walik kelas. Aman!

Bukan gak mau berinteraksi, yaaa ala kadarnya saja kecuali yang memang satu frekuensi yaaa. Gak juga yang harus segala bring kadieu bring kaditu gitu loh (ikut kesana dan kesini). Mending kerja sih, hahahaha.

Memang sih, ibu-ibu bisa jadi jalur dan lahan bisnis, tapi saya bukan tipe person seperti itu, jadi memang gak cocok yaaa.

Terbesit keinginan untuk pindah lembaga PAUD/TK saja, mengingat si bungsu masih ada jatah 1 tahun lagi untuk sekolah TK sebelum masuk SD tahun depan. Namun jika pindah lembaga maka biaya yang harus dikeluarkan tentu lebih besar bukan? Karena dengan melanjutkan di lembaga PAUD/TK sekarang hanya perlu membayar biaya daftar ulang saja.


Respon Defensif  Kepala Sekolah


Namun karena saya masih kesal, saya meminta detail pengeluaran dan pemasukan kegiatan study tour. Namun hal ini pun menjadi masalah berkepanjangan. Dengan meratap sedih dan menangis di depan perwakilan orangtua wali yang beliau ajak untuk berbagi informasi detail biaya study tour, beliau menyatakan, 


“ Selama 23 tahun saya menjadi kepala sekolah, baru kali ini ada orang tua yang meminta detial biaya study tour”


Whaatt??? Tetiba akal logis saya bangkit dan berfikir, 


“Ini kepala sekolah cara berfikir dan kerja nya gimana sih?" Hal  yang wajar jika orang tua meminta rincian dan detail kegiatan study tour terlebih ada uang penalti yang harus kami bayar. Lantas uang kami yang jumlanya tidak sedikit jika digabungkan, dialokasikan kemana?


Gimana menurut Mom? Hal yang wajar bukan?


Lagipula aneh rasanya, ketika ada orang tua yang protes mengenai hal ini dan acara study tour menurutnya gagal, hal yang dilakukan kepala sekolah pertama kali ada respon negatif bukan evaluasi. 


Mengapa orang tua tidak mengikut sertakan anaknya? Salahnya dimana ya? Apa yang harus dilakukan agar tahun depan study tour bisa berjalan lancar dan semua anak bisa ikut?


Mungkin cara berfikir dan bertindak saya dan kepala sekolah memang berbeda. Saya yang biasa terorganisir, terstuktur dengan detail dan perencanaan dan tangung jawab terkait laporan mengingat pernah bekerja diperusahaan sebagai survervisor cukup lama, bertemu kasus seperti ini agak aneh jadinya.


Saya gak biasa seperti ini bahkan setelah bekerja freelancer sekarang dimana saya lebih disiplin dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan dibanding sebelumnya, karena nama saya sebagai freelancer dimata klien dan agensi taruhannya. 


Sementara cara kerja lembaga berbeda dengan perusahaan meski sama-sama menjabat sebagai pimpinan. Namun bagi saya sama saja, bedanya kalau di perusahaan saya punya atasan Kepala Divisi sementara di sekolah, pimpinan kepala sekolah bertanggung jawab kepada  DIKNAS tentu saja dan juga orang tua murid.


Logikanya? lembaga PAUD/TK yang notabene bukan sekolah negeri tentu membutuhkan biaya operasional dari orang tua murid bukan? Secara tidak langsung orang tua murid lah pimpinan kepala sekolah dimana kepala sekolah punya tanggung jawab dan kewajiban memberikan layanan terbaik serta  informasi lengkap mengenai KBM. 


Tindakan apapun yang dilakukan kepala sekolah, akan berimbas terhadap kredibilitas sekolah itu sendiri. Kekecewaan orangtua terhadap kebijakan kepala sekolah akan berimbas terhadap nama baik sekolah. Bukan hal yang tidak mungkin jika orangtua yang kecewa tersebut, tidak merekomendasikan lembaga PAUD/TK tersebut kepada siapapun yang mereka kenal terlebih kepada orang tua yang hendak menyekolahkan anaknya ke PAUD/TK. 


Cukup riskan bukan?


Detail Rincian Biaya Study Tour, Oh ternyata


Pada akhirnya detail biaya kegiatan study tour pun keluar dan dari catatan tersebut saya melihat, tidak ada tuh biaya NOMBOK yang harus dikeluarkan oleh pihak sekolah. Malahan, uang penalti dari anak yang tidak ikut dialokasikan ke hal- hal diluar perencanaan yang dibahas pada rapat sebelumya seperti biaya bensin, biaya pak ogah, biaya driver, makan guru, snack anak, sewa gazebo dan bensin kendaraan pribadi kepala sekolah.


Wah-wah….saya gak berhenti berdecak kagum saking gemasnya. Kepala sekolah bawa kendaraan pribadi dan orangtua yang harus bayar bensinya? Ini gimana sih konsepnya? Padahal kursi bis kosong loh.


Lantas, jika tidak ada uang penalti, semua biaya tersebut diatas berasal darimana? karena rincian biaya study tour yang dikeluarkan sekolah hanya include tiket masuk dan sewa bis saja? Kan lucu. 


Hal-hal seperti ini memang agak sensitif ya. Apakah biaya study tour guru dibebankan kepada orang tua? Termasuk biaya makan dan transportasi? Enak dong guru nya bisa study tour bebas biaya termasuk bisa bawa anak dan anggota keluarga lainnya secara gratis? Ini study tour untuk kepentingan anak atau kesempatan piknik bebas biaya?


Tapi, saya anggap guru tidak perlu  membayar biaya study tour mengingat mereka adalah tim pengawas dan pengajar. So, its oke yaaa masih dalam tahap wajar dan lumrah. 


Namun jika jumlah guru yang ikut hingga lima orang, belum termasuk anak guru juga turut serta, belum termasuk suami atau nenek.....waahh ini gimana ya? Apakah gratis juga? Karena nyatanya, kegiatan study tour kemarin ada guru yang membawa dua anak bahkan dengan neneknya dan kabarnya tidak membayar biaya apapun. Ini gimana gitu yaaa rasanya, lucu tapi bikin kesal, hahaha.


Karena saya malas membahas panjang lebar dengan kepala sekolah dimana beliau meminta jika ada orang tua yang ingin detail biaya bisa menghadap langsung, hal ini tidak saya lakukan. 


Karena ketika rapat dadakan terkait rapat informasi detail saja, saya selaku wakil POM tidak diundang. Saya pun chat langsung kepala sekolah dan bertanya, kenapa rapatnya mendadak dan kenapa tidak di share di grup? jawabannya cukup bikin saya kembali syok, 


“ Iya, perwakilan orang tua aja...Maaf itu udah kebijakan saya sebagai pemimpin di RA ini...Dengan berbagai pertimbangan...Mohon maaf kalau tidak berkenan .. 🙏🙏”


Atas nama kebijakan PEMPIMPIN sekolah, itulah jawaban beliau. Gemas ya? Dari chat saja sudah terlihat betapa kepala sekolah berusaha semaximal mungkin menjaga benteng pertahanan ego nya dan rasa tidak ingin dilangkahi sebagai kepala sekolah. Dengan kata lain, “sekolah-sekolah gue, ya suka-suka gue dong! Situ mau anak sekolan disini, manut aja deh sama rules sekolah”, so sad sih.


Ando so, masalah study tour ini tidak ada solusinya. Hanya saya yang emosi dan akhirnya masa bodo dengan kegiatan KBM tahun depan dan kepala sekolah yang berperan sebagai victim blaming


Padahal jika saya diajak secara halus untuk diskusi, saya ingin memaparkan ide dan masukan terkait kegiatan study tour tahun depan agar bisa berjalan dengan sukses. Tapi yaaa, sekarang saya masa bodo. Daripada saya kesal berkelanjutan, lebih baik saya tidak mengikut sertakan anak dalam kegiatan study tour tahun depan dan saya ajak secara mandiri anak menuju eduwisata bersama keluarga.


Liburan dengan teman? Bagi saya anak tidak terlalu membutuhkan hal itu terlebih di usia yang masih 6 tahun. Terlebih masih ada kegiatan outbound yang sifatnya wajib bukan? itu saja sudah cukup. 



Tips Agar Study Tour  Paud/TK Dapat Terlaksana Sesuai Harapan Lembaga


Dari pertanyaan diawal artikel, yaitu :

 

Benarkan kesepakatan ini adil?  Tidak adil dikarenakan tidak adanya perencanaan yang matang dan informasi detail terkait biaya study tour

Mengapa anak yang tidak ikut study tour harus tetap membayar “penalti” uang transport?  Sebetulnya anak yang tidak ikut study tour tidak perlu membayar penalti. Karena logikanya, masa gak ikut tetap bayar? Oleh sebab itu, pastikan terlebih dahulu jumlah  anak yang ikut study tour sebelum booking  bis. Sehingga, sekolah tidak perlu mengeluarkan uang untuk menutupi kekurangan biaya operasional study tour. 


Lagipula, kalau anak yang tidak ikut tetap bayar bukankan hal ini menjadikan study tour sifatnya wajib? 


Sementara pihak DIKNAS tidak mewajibkan kegiatan study tour di lembaga pendidikan manapun dan jenjang apapun untuk dilaksanakan. Kegiatan study tour adalah kegiatan yang dilakukan sekolah atas berbagai pertimbangan  manfaat untuk perkembangan dan pembelajaran anak. Namun siaftanya tidak wajib.


Sebetulnya, dari berbagai kasus tidak ikutnya  study tour namun tetap harus bayar termasuk yang terjadi di lembaga PAUD/TK dimana anak saya sekolah mengindikasikan bahwa kegiatan study tour dilakukan dengan perencanaan yang kurang matang dari pihak sekolah. Juga, budaya study tour yang sudah turun temurun terjadi dimana anak yang tidak ikut tetap bayar transportasi. Masalah seperti ini tidak boleh berlanjut. Terlebih pernah ada kasus kriminal yang terjadi gara-gara anak tidak ikut study tour. Ngeri bukan?


Hal seperti ini sebetulnya tidak akan terjadi, selama sekolah melakukan hal-hal dibawah ini : 


  1. Buat perencanaan study tour sejak awal semester dan buka tabungan khusus sejak semester satu
  2. Jangan buat jadwal study tour pasca perayaan hari besar keaagamaan seperti Hari Raya Idul Fitri atau Natal karena sudah bisa dipastikan kondisi finansial orangtua yang menipis hingga habis karena digunakan selama perayaan keagamaan.
  3. Lokasi study tour sebaiknya dalam kota saja untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti sakit pasca study tour dan tentu saja agar biaya study tour tidak terlalu besar
  4. Lokasi study tour dalam kota juga banyak yang potensial, tinggal di gali dan dipilih saja
  5. Buat surat edaran resmi berisi informasi kegiatan acara, detail biaya dan tanda tangan persetujuan keikutsertanaan anak dari orang tua
  6. Pastikan daftar siswa yang ikut study tour sebulan sebelum jadwal keberangkatan.
  7. Jangan booking bus mendadak, tapi lakukan booking setelah jumlah pasti siswa yang akan mengikuti study tour sehingga baik orang tua dan pihak sekolah tidak akan mengalami kerugian finansial untuk menutupi kekurangan booking bus. 
  8. Meski situasi kacau dan diluar harapan, tetap humble dan tenang dalam menghadapi kekecewaan dan tetap melayani orang tua tanpa emosi berlebih


Evaluasi pihak orang tua : 


  1. Buat perencanaan biaya pendidikan dan kegiatan sekolah anak selama satu tahun kedepan
  2. Meski situasi ekonomi cukup sulit, paksakan diri untuk menabung minimal 5 ribu per hari yang dikhususkan untuk kegiatan study tour dan pentas seni juga perpisahan
  3. Jangan memberitahu informasi keikutsertaan mendadak, berikan informasi kepada pihak sekolah minimal satu bulan sebelum jadwal study tour. Sehingga pihak sekolah dapat memastikan jumlah transportasi dan ukuran transportasi yang akan digunakan


Tips agar study tour sukses dan lancar
Tips agar sudy tour sukses dan lancar



Beda Lembaga Beda Kebijakan, Jadilah Orangtua dan Kepala Sekolah yang Bijak Demi Perkembangan Anak


Beda lembaga tentu akan berbeda kebijakan termasuk mengenai kegiatan study tour. Di beberapa lembaga PAUD/TK mungkin biaya study tour sudah termasuk dalam biaya pendaftaran diawal masuk sekolah. Sehingga semua siswa PAUD/TK dapat mengikuti kegiatan study tour tanpa drama ikut tidak ikut tetap bayar. 


Terlebih bagi lembaga pendidikan PAUD/TK kategori bonafit dengan biaya pendidikan yang sesuai dengan kualitas pendidikan dan fasilitas terbaik serta lengkap. Perkara study tour ikut tidak ikut tidak akan menjadi masalah yang berarti. 


Namun bagi sebagian lembaga PAUD/TK lainnya yang berdiri secara independen dan  mengandalkan biaya operasional dari kemampuan finansial orang tua sepenuhnya tentu perihal study tour menjadi pertimbangan dan permasalahan yang cukup pelik. Terlebih jika lingkungan dimana lembaga tersebut berada dalam pemukiman dengan tingkat ekonomi masyarakat menengah kebawah. 


Meski demikian, study tour pada dasarnya merupakan kegiatan yang positif dan berguna bagi perkembangan psikologis dan motorik anak usia dini. Study tour juga menjadi media dan sarana belajar anak mengenal tempat bersejarah atau tempat dengan muatan edukasi seperti eduwisata serta memberikan pengalaman berharga yang tak akan dilupakan oleh anak-anak usia dini.


Kenangan yang akan selalu mereka ingat bahkan ketika mereka beranjak dewasa. 


Untuk itu, memang di butuhkan kebijaksanaan dari kedua belah pihak terutama pihak sekolah agar merencanakan dengan matang kegiatan study tour sehingga perihal ikut tidak ikut tetap bayar tidak lagi terjadi. Idealnya setiap anak bisa ikut kegiatan study tour, untuk itu jika memungkinan orangtua perlu menyiapkan dana khusus untuk kegiatan study tour dan disiapkan secara berkala. 


Namun jika anak tidak bisa ikut study tour karena orangtua/wali atau bahkan anak itu sendiri sakit? Tentu ini diluar kehendak dan persiapan yang sudah disiapkan sebelumnya ya. Namun jika memungkinkan untuk bisa ikut, mengapa tidak ya Mom? Bukankah kebahagiaan dan keceriaan anak  merupakan kebahagiaan orangtua dan sekolah  juga? 


quote study tour
quote study tour


Disinilah dibutuhkan peran kepala sekolah yang bijak, yang bisa merespon positif setiap permasalahan tanpa ada tindakan atau respon defensif yang sifatnya personal demi keberlangsungan lembaga itu sendiri. 


Saya pribadi berpendapat, tidak ada kewajiban bagi anak yang tidak ikut study tour untuk membayar setengah biaya study tour. Karena ibarat orang lain yang  jajan seblak, kita gak pesen tapi harus bayar.  Se-sederhana itu sih.


Saya berharap, tidak ada lagi kasus tidak ikut study tour anak tetap bayar. Karena memang hal ini memberatkan orang tua/wali bahkan tidak sedikit kasus kriminal terjadi akibat anak tidak bisa ikut stury tour. Entah dengan anak mencuri, orang tua melakukan tindak kekerasan kepada anak karena anak maksa ikut study tour sementara orang tua tidak mampu secara finansial. Mengerikan bukan? 


Menurut Mom/Dad gimana? Diskusi kecil yuk di kolom komentar :)



5 Rekomendasi Game Penghilang Stress di solitaire.org



Biasalah kan ya, yang namanya ibu-ibu pasti ada aja rasa jenuh dan stress karena rutinitas domestik atau pekerjaan lainnya. Berbagai cara pun dilakukan untuk melepas penat dan stress. Sebagian Mom mungkin lebih suka kulineran seperti jajan seblak atau bakso. Sebagian lagi mungkin lebih suka karokean.
Tapi kalau saya, selain rebahan sambil drakoran, saya punya cara lain untuk stress release dari rutinitas domestik dan pekerjaan saya loh. Caranya? Bermain game penghilang stress di solitaire.org
Emang seseru apa sih? Main game beneran bisa stress release nih? Ada game apa sih di solitaire.org? Yuk baca selanjutnya.

Game Bisa Menghilangkan Stress, Benarkah?


Dikutip dari YesDok, sebuah penelitian dilakukan di University College London dan The University of Bath terkait bermain game mobile yang menjadi salah satu cara efektif menghilangkan stres. Hasil penelitian tersebut juga menyatakan bahwa bermain game jauh lebih efektif daripada melakukan kegiatan seperti meditasi atau bernapas.
Menurut saya pribadi, game bisa menjadi runaway escape sih dan memindahkan stress dunia nyata ke dalam game.
Bagaimana sebuah game bisa menghilangkan stress? Bagaimana mekanismenya? Berikut penjelasan bagaimana game penghilang stress beneran bisa menghilangkan stress, yaitu :

1. Bermain Game bisa mengeluarkan hormon dopamin
Menurut halodoc, hormon dopamin adalah hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus yang mengendalikan emosi yang mempengaruhi timbulnya perasaan menyenangkan dan bahagia. Hormon dopamin dapat muncul ketika kita melakukan sesuatu yang menyenangkan seperti melakukan hal yang disukai, makan makanan enak, mendengarkan lagu dan bermain game.

2. Game merupakan media istirahat dari rutinitas
Saat bermain game kita berhenti sejenak dari rutinitas dan bermain game membuat kita senang sehingga tubuh mengeluarkan hormon endorphin yang membuat tubuh serta pikiran menjadi lebih rilex.

3. Game termasuk meditasi juga loh!
Bermain game penghilang stress bisa menjadi meditas? Tentu saja! Karena saat bermain game kita fokus ke dalam game penghilang stress yang kita mainkan, tidak ingat dengan rutinitas yang membuat lelah serta jenuh namun tidak membuat kita menjadi marah atau kesal ketika kalah bermain game. Game its for fun!

4. Game mampu menstimulasi kreativitas
Beberapa game penghilang stress bisa menstimulasi kreativitas loh seperti game solitaire di solitaire.or yang memancing otak untuk berfikir bagaimana bermain solitaire yang baik sehingga bisa menang,

5. Game mampu meringankan kinerja otak berlebih akibat stress
Dikutip dari halodoc, sebuah penelitian menyatakan bahwa jika Anda berada dalam situasi yang berbahaya atau emosional, amigdala (bagian dari otak Anda yang mengatur naluri bertahan hidup) akan mengambil alih tugas tersebut dan meninggalkan proses kerja di bagian lainnya. 
Jika amigdala bekerja dalam kondisi berbahaya atau emosional secara berulang maka otak akan mengalami beban kerja berlebih sehingga menyebabkan kita mengalami stress.
Dengan bermain game penghilang stress, maka beban kerja otak akan berkurang karena kita merasa lebih rilex sehingga amigdala tidak akan mengalami beban kerja berlebih.


Bagaimana games bisa menghilangkan stress
Bagaimana games bisa menghilangkan stress (dok.pribadi)



Rekomendasi Game Penghilang Stress, Beneran Bikin Rilex


Tentu ada banyak jenis game penghilang stress yang bisa kita mainkan. Baik di platform maupun aplikasi. Apapun pilihannya tergantung selera bukan?
Sebagian orang mungkin suka bermain game arcade seperti pinball atau puzzle atau. Sebagian lain mungkin lebih suka bermain game adventure. Tapi karena saya membutuhkan game yang beneran bikin rilex, maka biasanya saya memainkan beberapa game penghilang stress berikut ini, yaitu :

1. Game Kartu


Permainan kartu yang biasa saya mainkan adalah kartu mahjong. Ya! klasik banget bukan? Mahjong sudah menjadi game penghilang stress bahkan masuk dalam program di operasional komputer microsoft windows sejak pertama kali saya mengenalnya. Window XP kalau tidak salah, hehe. Jadul banget kan?
Cara memainkannya juga mudah, kita hanya perlu mencari dua kartu yang memiliki simbol yang sama namun dalam baris yang berbeda. Setelah semua kartu habis, kita akan mendapat score. Menurut saya sih game mahjong ini menyenangkan dan beneran bikin rilex.


Game Mahjong di solitaire.org
Game Mahjong di solitaire.org  (gambar, situs solitaire.org)

game penghlang stress, game mahjong di solitaire.org
Game penghlang stress, game mahjong di solitaire.org (gambar, situs solitaire.org)


2. Game Mencari Kata


Meski sedikit menantang, namun game mencari kata adalah permainan yang seru dan bikin rilex bagi saya.
Seperti permainan kata di solitaire.org yang saya mainkan, yaitu Daily Word Search Puzzle yang memiliki papan kata yang harus ditebak disebelah kiri dan papan deretan huruf untuk mencari kata tersebut di sebelah kanan. Ini seru sih! Selain ada sense of challenge-nya juga bisa menambah perbendaharaan kata kata bahasa inggris. Double manfaat bukan?
Permainan ini seperti TTS sih sebetulnya, namun tidak kita isi manual melainkan mengklik tarik kesamping atau kebelakang kata yang tersusun dan permainan secara otomatis meng highlight kata tersebut jika benar. Setiap permainan berbeda tebak kata tentu saja, jadi level kesulitannya juga berbeda tergantung se-jeli apa mata kita melihat papan huruf, hehe. Biasanya saya menghabiskan waktu 5-7 menit untuk satu level permainan. Wah ini menantang dan seru ya?

Daily Word Search game di solitaire.org
Daily Word Search game di solitaire.org (gambar, situs solitaire.org)

Game Word Search  di solitaire.org
Game Word Search  di solitaire.org  (gambar, situs solitaire.org)



3. Game Menukar Posisi Benda


Game menukar posisi benda hingga tersusun tiga benda lalu pecah dan mendapat skor seperti Candy House Match 3 di soliatire.org adalah favorit saya.
Candy House di solitaire.org memiliki tampilan sederhana yang menyajikan papan permainan dengan bentuk kotak warna warni. Langkah dasar game Candy House adalah menukar atau membalikkan posisi kotak yang berdekatan secara vertikal atau horizontal yang memiliki warna yang sama sebanyak tiga kotak.
Bagi saya Candy House seru sih, bahkan bisa menghabiskan waktu 30 menit lebih untuk menyelesaikan satu permainan! hihihi.

Candy House game di solitaire.org
Candy House game di solitaire.org (gambar, situs solitaire.org)

Game Candy House solitaire.org (gambar, situs solitaire.org)
Game Candy House solitaire.org (gambar, situs solitaire.org)

4. Game Menebak Benda Tersembunyi


Diantara semua game penghilang stress, game ini yang paling saya sukai. Karena seru gitu loh menebak benda tersembunyi di antara papan gambar yang warna antara benda hampir sama. Selain itu Garden Secrets Hidden Objects di solitaire.org juga terdapat fitur music on lagu instrumental piano. Selain bikin rilex juga sekaligus meditasi ya, hehe.


Game hidden object di solitaire.org
Game hidden object di solitaire.org (gambar, situs solitaire.org)

Garden Secret, Hidden object game di solitaire.org
Garden Secret, Hidden object game di solitaire.org (gambar, situs solitaire.org)

5. Game Pecah Bola


Apa itu game pecah bola? Memecahkan bola gitu? Iya, seperti si kodok Zuma! Tahukan Mom? Hehe. Yess!! game Zuma emang jadi game penghilang stress favorit ibu-ibu ya termasuk ibu saya, hahaha.
Gimana ya? Game ini emang beneran seru sih, gak afdol rasanya kalo gak bisa menyelesaikan satu level mecahin bola si Zuma kodok. Asli! game ini seru sih buat saya setelah game hidden object.
Cara memainkannya sederhana ya, hanya tinggal pilih warna bola yang sesuai dengan bola yang ada di mulut si kodok, terus TEMBAK! dan duarrr! Deretan tiga bola atau lebih dengan warna sama yang sedang berjalan pun pecah dan kita mendapat skor. Asyik ya!

Game Zuma di solitaire.org
Game Zuma di solitaire.org (gambar, situs solitaire.org)


Kesimpulan

Game penghilang stress yang sering saya mainkan di solitaire,org diatas emang beneran bisa bikin stress saya hilang. Saya juga mendapat after effect perasaan senang setelah bermain game penghilang stress.
Btw, kenapa harus di solitaire,org sih? Karena Game di solitaire.org bisa dibilang game sederhana yang cocok dimainkan orang dewasa untuk melepas stress, istirahat dari rutinitas sekaligus menjadi kegiatan untuk bersenang-senang.
solitaire.org merupakan situs penyedia game online tanpa download. Cukup klik aja situsnya terus cari deh game penghilang stress yang disukai. solitaire,org bisa diakses lewat peramban seperti chrome, mozilla atau peramban lainnya baik di smartphone, tablet maupun PC.
Menyenangkan bukan? Yuk kita relax sejenak dari rutinitas agar tidak stress dengan bermain game penghilang stress. Jangan lupa ya Mom agar bisa memainkan game penghilang stress di solitaire.org, pastikan terlebih dahulu koneksi internet rumah terpasang dengan baik dan gunakan provider internet yang kecepatannya stabil dan tahan cuaca. Tentu saja agar ketika main game tidak tetiba mati, kan nambah stress ya? Hahahaha.
Btw, diantara game penghilang stress diatas, yang mana yang jadi favorit Mom? Share dong di kolom komentar.
Tips Menjadi Content Creator Ibu Rumah Tangga Bersama IndiHome




Siapa bilang kalau sudah jadi seorang ibu lantas kita gak bisa berdaya dan berkarya? Bisa Banget dong! Mom, kita bisa loh menjadi content creator ibu rumah tangga. Selain ibu bisa mengaktualisasikan dan mengekspresikan diri dengan membuat karya berupa konten, ibu juga dapat memperoleh penghasilan sendiri.

Yaah setidaknya meski uang saku dari pak suami sudah lebih dari cukup, penghasilan yang kita miliki dapat digunakan untuk tabungan pendidikan anak, membayar asuransi atau tabungan masa tua bahkan membeli apa saja yang kita inginkan. Seperti saya misalnya, yang alhamdulillah selama menjadi content creator tidak hanya bisa membantu finansial keluarga dan pendidikan anak tapi juga membeli barang - barang impian, seperti smartphone, tablet impian untuk menggambar ilustrasi digital, hingga peralatan melukis dan perabot rumah tangga. 

Menyenangkan bukan? hehe

Di era digital seperti sekarang dimana digitalisasi sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, kehadiran content creator nyatanya menjadi sebuah profesi baru yang diperhitungkan dan diakui oleh sebagian besar masyarakat bahkan perusahaan dan lembaga swasta maupun pemerintah.

Hal ini sejalan dengan program yang diselenggarakan oleh PSDMP Kominfo Jakarta yang mengadakan pelatihan bagi ibu rumah tangga bertema "Pengenalan Basic Content Creator Bagi Kaum Ibu Rumah Tangga" pada 8 Mei 2022 hingga 25 Mei 2022 silam (situs balitbangsdm.kominfo.go.id). Hal ini membuktikan bahwa pemerintah memiliki perhatian lebih terhadap profesi content creator sebagai profesi yang mampu mendongkrak keterampilan, keahlian dan minta ibu rumah tangga agar bisa berdaya dan berkarya.

Bahkan Kepala Subkoordinator bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia BPSDMP Kominfo Jakarta, Ratna, M.S menyatakan bahwa pelatihan ini sangat tepat untuk Ibu rumah tangga sebagai langkah nyata membantu ibu rumah tangga lebih melek literasi digital dan membantu ekonomi keluarga.

Tidak hanya pemerintah, IndiHome sebagai internet provider dari Telkom Indonesia juga turut serta membantu ibu rumah tangga untuk lebih produktif, berdaya secara finansial dan berkarya serta melek teknologi melalui beberapa program empowered society yang dimiliki IndiHome.

Lantas, apa yang harus kita lakukan agar bisa menjadi Content Creator Ibu Rumah Tangga yang berdaya dan berkarya di era digitalisasi bersama IndiHome? Berikut tipsnya.



Mengenal Jenis Content Creator Ibu Rumah Tangga



Era digitalisasi dengan segala macam peluang memperoleh penghasilan dapat kita manfaatkan untuk bisa berdaya secara finansial dan berkarya dengan menjadi Content Creator Ibu Rumah Tangga. Terlebih profesi Content Creator Ibu Rumah Tangga ini dapat dilakukan dirumah bahkan sambil memasak, mencuci pakaian dan menyetrika.

Terlebih dengan hadirnya internet provider dari Telkom Indonesia yaitu IndiHome, mom dapat menjadi Content Creator Ibu Rumah Tangga dengan lancar, tanpa hambatan dan memiliki banyak manfaat lainnya sebagai pelanggan IndiHome.

Awalnya saya heran, kok banyak banget sih akun emak-emak yang bikin tulisan (blog), vlog, konten dan reels atau video tiktok saat ini. Kontennya pun beragam, mulai dari tips memasak, tips merawat diri, tips parenting dan konten edukasi lainnya.

Tapi ternyata, profesi menjadi content creator selain tengah digandrungi nyatanya mampu mendongkrak dan mengasah kreativitas, keterampilan dan bakat sehingga ibu rumah tangga dapat menciptakan karya yang dapat menjadi sumber pendapatan dan pekerjaan. Dengan demikian terjawab sudah keheranan saya terkait hal ini.

Lantas, content creator itu apa sih?
Dikutip dari situs upi.edu pada artikel karya Mega Silvia, tahun 2019 bertajuk STRATEGI CONTENT CREATOR PADA DAKWAH DI MEDIA SOSIAL (STUDI KASUS PADA AKUN INSTAGRAM @PEJUANG.MAHAR Universitas Pendidikan Indonesia menyatakan bahwa, menurut Huotari, dkk (2015, hlm. 372) : 

Content creator merupakan kegiatan dalam menyebarkan informasi yang ditransformasikan ke dalam sebuah gambar, video dan tulisan atau disebut sebagai sebuah konten, yang kemudian konten tersebut disebarkan melalui platform dan salah satunya adalah media sosial Instagram.

Namun dengan hadirnya berbagai macam jenis platform social media, konten kreator dapat membuat karya sesuai dengan jenis konten kreator yang diinginkan. Nah loh! Ternyata ada banyak jenis konten kreator ya, tidak hanya membuat video di tiktok atau reels saja.

Untuk menjadi content creator ibu rumah tangga, mom dapat memilih jenis konten yang sesuai dengan minat, bakat, keterampilan dan keahlian loh. Dikutip dari situs adamuiz.com terdapat 4 jenis konten yang dapat dibuat oleh konten kreator, apa sajakah itu?

1. Konten Tulisan


Mom yang memiliki passion menulis, bisa banget membuat konten tulisan di blog. Menjadi blogger merupakan salah satu cara mom dapat berdaya dan berkarya loh. Selain mengasah kemampuan menulis, dengan menjadi blogger mom juga bisa terus belajar mengenai banyak hal yang diminati sekaligus menghadirkan artikel bermanfaat kepada audience (pembaca).

Selain itu, mom juga dapat memperoleh penghasilan lebih dari blog dengan membuka kerjasama dengan brand yang membutuhkan artikel review produk mereka berupa content placement atau content replacement. Mom juga dapat memperoleh penghasilan lebih dengan mendaftarkan blog yang mom miliki di platform jual beli backlink.


2. Konten Gambar


Mom yang hobi menggambar dan fotografi bisa banget membuat konten gambar. Mom bisa membuat konten foto yang menampilkan work in progress atau foto-foto karya ilustrasi mom.

Konten fotografi sekarang juga banyak diminati loh. Mom bisa membuat konten fotografi yang disertai caption quote motivation pada gambar. Hal ini akan menarik like, komen dan menambah follower di akun instagram mom dan membuka peluang kerjasama dengan brand.

Mom yang hobi membuat resep masakan, bisa banget membuat konten photography makanan yang disertai resepnya di platform instagram atau blog. Hal yang menarik bukan?

Contoh konten gambar di feed instagram (dok.pribadi)



3. Konten Suara/Audio


Mom yang gemar bercerita dan berbicara, mom bisa banget membuat konten podcast di platform youtube, membuat cukilan podcast di instagram dan tiktok atau di platform spotify. Semakin menarik tema yang mom bahas di podcast maka mom akan memperoleh semakin banyak kunjungan dan tidak menutup kemungkinan brand tertarik ingin mengajak mom kerjasama dengan review produk mereka di podcast yang mom miliki.

4. Konten Video


Konten video kini semakin digemari baik di platform instagram (reels), youtube dan tiktok. Mom bisa banget membuat konten video tutorial, how to, saran ootd, video kecantikan, motivasi, cuplikan atau review buku dan film dan resep masakan hingga rekomendasi kuliner yang enak.


jenis-jenis konten
jenis-jenis konten (dok.pribadi)


Wah, menarik bukan? Jangan lupa ya mom, sebelum membuat konten pastikan terlebih dahulu jika konten yang akan mom buat bersifat edukatif, informatif dan bermanfaat. 
Pada dasarnya menjadi konten kreator merupakan sebuah proses kreativitas yang sesuai dengan minat, keterampilan dan skill lainnya yang mom miliki


Tips Memilih Jenis Content Creator Ibu Rumah Tangga


Dengan banyaknya jenis konten yang dapat kita pilih tentu akan sedikit membuat bingung bukan? Berikut hal-hal yang perlu kita lakukan sebelum memutuskan untuk menjalani salah satu atau dua profesi content creator berdasarkan jenisnya, yaitu :

1. Cari Hal yang Disukai dan Gali Potensi diri dan Keterampilan


Jangan pernah tergiur dengan suksesnya content creator di bidang tertentu, misalnya menjadi content creator dengan konten kuliner namun kita tidak memiliki minat di bidang kuliner, atau di bidang beauty tapi kita tidak memiliki keahlian dan keterampilan terkait product knowledge produk kosmetik.

Cari hal yang mom sukai dan mom mengetahui ilmunya. Akan lebih baik lagi jika mom menguasai juga secara keilmuan. Tentu akan mempermudah ketika membuat konten bukan? Konten yang dibuat pun akan memiliki nilai lebih atau value informatif dan faktual.

Misal mom hobi menulis, maka mom bisa membuat konten tulisan dengan menjadi blogger. Jika mom hobi memasak, maka mom bisa membuat konten video dengan menjadi youtuber atau tiktokers dengan konten tutorial memasak.

2. Jangan Pernah Berhenti Mewujudkan cita-cita dan Impian


Anggapan bahwa ibu rumah tangga memutus harapan perwujudan cita-cita tidak sepenuhnya benar ya mom. Kita masih bisa mewujudkan cita-cita dan impian yang sekian lama terpendam selama kita memiliki keinginan dan tekad untuk mewujudkannya. Tidak sekadar keluh kesah namun melakukan tindakan.


3. Komunikasi dengan Suami


Komunikasi dengan suami terkait pilihan untuk menjadi content creator ibu rumah tangga menjadi hal yang cukup penting ya mom. Karena hal ini akan bersinggungan dengan manajemen waktu mom sebagai ibu rumah tangga. Dengan demikian suami akan dapat mendukung kegiatan mom selama membuat konten dan suami juga dapat membantu mom dalam mengatur waktu antara tugas domestik, mengurus anak-anak dan waktu bagi mom untuk bekerja.

4. Upgrade Skill dan Knowledge


Hal ini sangat penting ya agar konten yang mom sajikan sesuai fakta, informatif dan bermanfaat. Tidak hanya Konten menjadi lebih berkualitas namun mom akan mendapat benefit kemampuan personal yang juga meningkat baik dari segi berkomunikasi, kepercayaan diri yang meningkat serta memiliki keterampilan lainnya.

5. Belajar Manajemen Waktu


Ibu rumah tangga nyatanya memang memiliki tanggung jawab dan tugas utama mengurus, mengelola dan merawat keluarga. Untuk itu, jika mom memutuskan untuk menjadi content creator ibu rumah tangga, maka mom harus mulai belajar mengatur waktu agar semua aktivitas mom dapat dilakukan dengan lancar.

6. Gunakan Internet Provider yang Handal dari IndiHome


Mengingat content creator adalah profesi yang berjalan dalam dunia digitalisasi dan teknologi internet, maka memiliki koneksi internet yang handal menjadi suatu keharusan. Gunakan layanan internet IndiHome karena internet provider yang satu ini memiliki banyak program dan layanan paket internet yang beragam mulai dari Rp. 200.000 saja.

Dikutip dari situs IndiHome, IndiHome merupakan Layanan digital yang menyediakan internet, telepon rumah, dan TV interaktif dengan beragam pilihan paket serta layanan tambahan yang bisa dipilih sesuai kebutuhan pelanggan.

Selain itu, IndiHome sudah menggunakan teknologi fiber optik sehingga IndiHome mampu memberikan layanan dengan kecepatan Internet unlimited hingga 300 Mbps, lebih stabil dan tahan terhadap cuaca. Untuk mempermudah pelanggan, IndiHome bahkan memiliki aplikasi myIndiHome loh.

Sekarang mom tidak akan bingung lagi ya, apakah ingin membuat konten tulisan, gambar, suara atau video. Sekali lagi saya tekankan, cari dan gali potensi dan minat ya agar mom dapat membuat konten yang berkualitas karena mom menjalaninya dengan passion.


Tips Memilih Jenis Content Creator Ibu Rumah Tangga
Tips Memilih Jenis Content Creator Ibu Rumah Tangga (dok.pribadi)


Empowering society, Wujud Nyata IndiHome dalam Turut Serta Mendukung Content Creator Ibu Rumah Tangga



Dikutip dari situs swa.co.id, IndiHome sebagai layanan triple play milik BUMN PT Telkom Indonesia (persero) Tbk turut serta dalam memajukan perempuan Indonesia melalui program penerapan empowering society dengan mengusung konsep 3C (connectivity, creativity, dan charity) yang berkaitan dengan bidang pendidikan dan pemberdayaan ekonomi bagi perempuan.

Dalam aspek connectivity, Telkom Indonesia melalui IndiHome selalu memberikan layanan akses internet secara merata di seluruh Indonesia untuk mendukung produktivitas perempuan dan ibu rumah tangga sebagai content creator.

IndiHome juga kerap mengadakan program edukasi melalui program JOIN dengan berkolaborasi dengan local creative leaders.

Program empowering society IndiHome bertujuan agar perempuan dan ibu rumah tangga dapat terus secara produktif berkarya dan berkreasi, serta beraktivitas tanpa batas.

Empowering society IndiHome untuk content creator
Empowering society IndiHome untuk content creator (dok.pribadi data dari situs beritasatu)

menjadi content creator ibu rumah tangga bersama IndiHome
menjadi content creator ibu rumah tangga bersama IndiHome (dok.pribadi, data dari situs IndiHome)


Kesimpulan, Yuk Berkonten Ria Bersama IndiHome


Sebagai content creator ibu rumah tangga, saya sudah menjadi blogger sejak tahun 2012 dengan masa aktif mulai dari tahun 2018. Telkom Indonesia dan IndiHome secara nyata telah banyak membantu saya belajar dan berkembang menjadi blogger profesional sehingga saya dapat terus berkarya dan berdaya secara finansial.

menjadi content creator blogger dan ilustrator digital
menjadi content creator blogger dan ilustrator digital (dok.pribadi)


Selain itu, saya juga tetap berkarya membuat ilustrasi digital dan konvensional sejak tahun 2012 sebagai langkah mewujudkan impian saya sebagai ilustrator. Instagram adalah plaform dimana saya membuat konten gambar yang menampilkan karya ilustrasi atau video dibalik layar membuat ilustrasi. 

Jadi bisa dikatakan, saya adalah content creator ibu rumah tangga yang membuat konten tulisan di blog (blogger) dan konten gambar di instagram (ilustrator). Dua profesi yang membuat saya bisa menjadi ibu rumah tangga berdaya dan berkarya dengan menghadirkan konten bermanfaat sesuai dengan passion yang saya miliki yaitu menulis dan menggambar. 

Dengan menjadi content creator,  saya tidak hanya menemukan kembali jati diri saya sebagai seorang perempuan yang membutuhkan aktualisasi diri lewat karya konten tulisan dan gambar tapi juga saya bisa membantu finansial keluarga.

Yuk mom, kita terus mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas diri dengan menjadi content creator yang mampu menghadirkan konten berkualitas bersama IndiHome.


Referensi : 
https://indihome.co.id
https://jurnalistik.fikom.unpad.ac.id/proses-di-balik-konten-kreatif/
https://www.beritasatu.com
https://balitbangsdm.kominfo.go.id